we are people of Bali love peace for all kinds: Visit Bali II

Friday, November 11, 2011

Visit Bali II

Om Swastiastu ,

Maret 2011, perasaan yang sangat sulit digambarkan saat saya menerima undangan Reuni SMA 7 Denpasar melalui Facebook. SMA 7 hanya saya kenal sepintas lalu , setelah selesai mengikuti penataran P4 dan beberapa minggu belajar di kelas I.6 sayapun harus pindah ke Surabaya. Pikiran dan hati bertanya , haruskah saya mengikuti acara Reuni ini ? siapa yang saya kenal atau kenalkah mereka siapa saya ?. Hari berganti, dan saya mulai mengenal kembali beberapa teman lama. Akhirnya tanggal 2 july 2011 tiba dan saya memberanikan diri untuk hadir. Tidak banyak teman yang saya kenal ..canggung dan enggan dapat terlihat jelas diwajah . Melihat canda tawa teman-teman dan mendengar pembicaraan yang mereka ucapkan , membuat saya kembali berfikir dan berandai - andai bila saja semasa SMA saya memilih untuk tetap tinggal di Bali  semuanya akan berbeda.
Penyerahan sumbangan dari Alumni Angkatan 1994 kepada Kepala Sekolah diwakili oleh Ketua Penyelenggara Reuni Made Aditya Wibawa, begitu juga dengan acara foto bersama dan disusul dengan acara makan bersama. Semua kegiatan tersebut saya ikuti dengan rasa asing. Saya merasa  perasaan ini adalah perasaan yang normal , karena saya sendiri tidak mengenal orang-orang sekeliling saya pada saat itu atau karena kami tidak memiliki pengalaman masa lalu yang bisa digunakan sebagai bahan pembicaraan awal. Sayapun melanjutkan kegiatan sebelumnya..memperhatikan sekeliling saya..
Setelah acara makan bersama selesai , mulailah kegiatan temu akrab.

Adik Kelas menampilkan kelihaian mereka.Setelah beberapa jam mereka bercanda , dan bernyanyi akhirnya waktupun memisahkan mereka. Ada sorot mata sedih ,ada kegembiraan semua bercampur menjadi satu .. mungkin saat itu , hanya saya yang tidak memiliki expresi kerinduan atau sedih. Kelompok terakhir pulang dan sayapun kembali membaca novel yang saya bawa sambil menunggu jemputan. Tanpa expresi atau kesan yang membekas.

Saat waktu luang, kembali saya membuka Facebook, dan melihat pesan-pesan yang tertulis didinding Reuni SMA 7, dan saat adanya ajakan me-Tirta Yatra oleh Panitia Penyelenggara kepada seluruh Alumni 1994, saya mendaftarkan diri .. rasa canggung dan asing memang masih ada , tetapi keinginan untuk metirta yatra cukup memberikan keyakinan dan kebesaran hati , bahwa perasaan tersebut akan berkurang. Dan saat ini , saya benar-benar bersyukur karena saya memilih untuk meluangkan waktu bertirta yatra.
Tujuan pertama kita : PuRa Goa Lawah. Terimakasih Ida Sang Nyang Widhi yang bermanifestasi Girinatha (pelindung gunung) dan Baruna sebagai penguasa laut, atas pemberian Amerta yang baik kepada Sang Dewa Pitara Jiwa Leluhur yang telah suci maupun kepada sang Yajamana. Lindungilah gunung dan laut , karena mereka adalah sumber kehidupan kami. Om Shanti Shanti Shanti Om Jika saya menulis tentang sejarah Pura Goa Lawah , tentu saja teman-teman akan tahu kalo saya nyontek dari google. Tetapi jika teman-teman ingin tahu lebih detail silakan lihat http://kemoning.info/blogs/?p=1030 . Saat rombongan tiba di PuRa Goa Lawah , kamipun segera mencari tempat untuk mempersiapkan banten yang ingin kami persembahkan. Puji syukur dan terimakasih karena Gek Mas dan Diyah membantu saya , dengan sabar cara ngaturan Banten .. , hingga  saya enggak terlalu kaku saat meletakkan Banten atau Nunas Tirta. Terimakasih.
Tujuan Kedua : PAnti Asuhan. Perjalanan kami lanjutkan ke arah Karangasem , Bapak Ketua telah menghubungi pengurus Panti Asuhan setempat . Dan kedatangan kamipun disambut dengan ramah dan bersahaja oleh Pengurus Panti : Wayan Berata, dan Ketut Suasti sertab beberapa anak asuh.
Saya saat ini mengutip apa yang Ketua Pelaksana Reuni tulis :
Sekilas tentang Panti Asuhan 'Yasa Kerti" yang di Karang asem adalah sebagai berikut, mereka memiliki anak asuh sebanyak 28org, yang paling besar smp kls 3 dan paling kecil sd kls 1. Sayangnya dari 28 anak asuh tersebut hanya 24 yang ditanggung itupun dengan biaya yang sangat minim. Berdasarkan info dari pengurus, mereka mendapatkan 3000rp/anak dari Depsos dan 2500/anak dari Pemda. Sedangkan dari Anggota Dewan yang terhormat belum ada, mgkn karena anak asuhnya blm ada yg memilki KTP. Untuk Renovasi,biaya anak sekolah mereka mengandalkan bantuan dari donatur, serta hasil tanaman dan ternak yang bisa dijual.
Mudah2an acara sosial ini bisa kita jadikan kalender tetap untuk angkt kita. Tidak terbatas pada panti asuhan yang ada ataupun panti asuhan yang lain.
Untuk Sumbangan yang kita berikan adalah pakaian layak pakai, buku2 pelajaran untuk menambah pengetahuan serta uang tunai sebesar 4,100,000 ( Empat Juta Seratus Ribu Rupiah ) sisa dari acara reuni kita serta tambahan dari beberapa rekan2 kita.
Kami tiba di panti asuhan sekitar jam 12.30 siang , dan saat itu kami bertemu dengan beberapa anak-anak asuh ( kelas 1 SMA , dan beberapa yang masih SD) sebagian besar mengunakan pakaian Pramuka, mengingatkan saya waktu SMP dulu. Kegiatan mereka setelah pulang sekolah biasanya lebih ditekankan dengan mengikuti les tambahan, pengurus panti berharap sekali agar anak-anak asuh mereka memfokuskan diri pada mata pelajaran yang ada. Berdasarkan pengalaman mereka, pada awalnya anak-anak asuh selain bergiliran mengerjakan pekerjaan rumah seperti halnya membersihkan halaman, rumah , memasak , berkebun , beternak , buat banten dll, mereka juga membantu mencari uang tambahan seperti menari ,dan menjual canang , hanya saja waktu dan pikiran mereka tidak lagi terfokus penuh pada pelajaran sekolah. Pengurus pantipun akhirnya membuat keputusan tegas dengan membebas tugaskan mereka dari keinginan mencari uang tambahan dan dengan memberikan pelajaran tambahan seperti les komputer , bahasa inggris atau matematika , pengurus berharap agar anak-anak asuh lebih mempunyai peluang untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Dan pada saatnya tiba anak-anak yang telah tumbuh dewasa dan mandiri dapat membantu anak-anak asuh yang masih kecil. Puji syukur dan terimakasih disampaikan oleh Bapak Wayan Berata,dan Ibu Ketut Suasti  karena selama ini masih ada beberapa perusahaan swasta seperti Hardrock Cafe yang bersedia memberikan bantuan berupa menyediakan dana dan tenaga kerja untuk meperbaiki gedung dan ruangan tempat mereka beristirahat, serta sumbangan sembakao untuk menutupi kebutuhan sehari-hari mereka.
Akhirnya kita tiba di Pura utama Sad Kahyangan Lempuyang, bersimpuh di hadapan Tuhan , memuja kebesaranNya .. Letih tidak terasakan , tercampur dengan rasa bahagia , karena kami berhasi l mencapai tujuan utama kami.. Dinginnya badan , hilang bersamaan dengan nafas dan langkah yang kita ambil saat menuruni lereng bukit.. Terimakasih Tuhan ,atas IjinNya lah kita bisa menikmati Kebesaran hasil CiptaanNya.. Terimakasih Teman-Teman, memberi semangat dan dorongan untuk tiba dan kembali bersama dengan selamat .. dan terimakasih kepada ke dua Bapak yang membawa banten dan pejati kita .. tanpa mereka kita tidak akan bisa menghaturkan Banten dihadapan Ida Sang NYangi Widhi,..terimakasih kepada Pamannya Aditya, yang menemani kami ...hingga kita dapat berjalan dengan tenang ..

Akhir kata ..

Kebersamaan selama 10 jam membawa kita tertawa bersama, dan menderita bersama. Jika dimasa yang akan datang Ida Sang Nyang Widhi mengijinkan kita bertemu kembali , tidak ada lagi  rasa enggan dan asing baik dihati atau  pikiran saya,  karena sebuah kenangan telah terukir di hati kita. Tuhan memberikan kesempatan untuk mengenal kalian kembali . Terimakasih Gek MAs , Diyah , Aditya , Eddy, Sundika, Joni , dan Subawa. Jaga kesehatan kalian , sehingga kita dapat bertemu kembali .

Om Shanti Shanti Shanti Om

Febrina Lübbers
(tribute to Febri.. kapan lagi pulang ke Bali?)

0 comments:

Balinese Calendar

BALI : ISLAND OF GOD

Gayatri

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP