we are people of Bali love peace for all kinds: Agama Hindu

Friday, November 11, 2011

Agama Hindu

Rsi Dharmakerti:
Tidak ada salahnya orang bertanya anakku, apalagi bertujuan untuk meningkatkan jiwa dan nanti dapat diamalkan kepada masyarakat. Dan memang agama kita adalah buku terbuka, bagi siapa yang mau mengetahuinya. Baiklah anakku istilah kata agama itu sebenarnya berasal dari kata Sansekerta, a dan gam. A artinya tidak dan GAM artinya pergi. Jadi kata AGAMA berarti “tidak pergi”, “tetap ditempat”, “langgeng’ diwariskan secara turun temurun. Inilah arti istilah kata agama. Tetapi arti dalam jiwa kerohaniannya. Agama itu bagi kita ialah Dharma dan kebenaran abadi yang mencakup seluruh jalan kehidupan manusia.

Agama adalah kepercayaan hidup pada ajaran-ajaran suci yang diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi, yang kekal abadi. Dan anakku, Agama yang kita anut bernama Agama Hindu atau Hindu Dharma. Agama Hindu ini diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi yang diturunkan ke dunia dan pertama kalinya berkembang di sekitar sungai suci Sindu.

Tujuan agama Hindu ini adalah untuk mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan hidup jasmani. Di dalam pustaka suci Weda tersebut “MOKSARTHAM JAGADHITAYA CA ITI DHARMA” yang artinya dharma atau agama itu ialah untuk mencapai moksa (moksartham) dan mencapai kesejahteraan hidup (jagadhita). Moksa juga disebut “mukti” artinya mencapai kebebasan jiwatman atau kebahagiaan rohani yang langgeng.
“Jagadhita” juga disebut dengan istilah “bhukti” yaitu membina “abhyudaya” atau kemakmuran kehidupan masyarakat dan Negara. Agama Hindu ini, anakku adalah untuk umat manusia yang menganut ajaran-ajaran pustaka suci Weda yang diwahyukan oleh Sang Hyang Widhi, sebagai halnya rumah ini mempunyai kerangka, demikian pula agama. Hindupun mempunyai kerangka dasar yang berjumlah tiga, yaitu:

1. TATWA (Filsafat)
2. SUSILA (etika)
3. UPACARA (ritual)


Walaupun terbagi-bagi tetapi dalam kenyataannya mereka itu terjalin menjadi satu. Ketiga-tiganya tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan suatu kesatuan yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh umat beragama Hindu. Jika filsafat agama saja diketahui tanpa melaksanakan ajaran-ajaran susila dan upacara, tidaklah sempurna. Demikian juga jika hanya melakukan upacara saja tanpa dasar-dasar filsafat dan etika, percuma pulalah upacara-upacara itu, walau bagaimanapun besarnya. Jadi ketiga hal ini tidak dapat dipisah-pisahkan, anakku sebagia halnya kepala, hati dan kaki yang tidak dapat dipisah-pisahkan untuk membentuk manusia sempurna. Tatwa itu sebagai kepala, Susila itu sebagai hati dan upacara itu sebagai tangan kaki agama. Dapat juga diandaikan sebagai sebuah telor; sarinya ialah tatwa, putih telornya sebagai susila dan kulitnya adalah upacara. Telor ini tidak sempurna dan akan busuk jika satu dari bagian ini tidak sempurna. Jika bagian-bagiannya sudah sempurna dan mendapat panas yang tepat maka akan menetaslah telor itu.

Sang Suyasa:

Segalanya itu sudah jelas bagi hamba. Mohon diteruskan uraian Guru perihal filsafat dan lain-lainnya itu karena semuanya itu sudah menggugah hati hamba.

Rsi Dharmakerti:
Baiklah anakku. Guru merasa lega dengan ucapan anaknda itu. Memang disamping agama kita mempunyai kerangka dasar, ia juga mempunyai kepercayaan mutlak yang jumlahnya ada lima. Kepercayaan ini disebut dengan istilah Panca Sradha. Panca artinya lima dan Sradha artinya kepercayaan. Jadi berdasarkan tatwanya, agama kita merupakan Panca Sradha, yaitu:
1. Percaya adanya Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa)
2. Percaya adanya Atma (roh)
3. Percaya adanya Karma Phala
4. Percaya adanya Punarbhawa (Samsara)
5. Percaya adanya Moksa

0 comments:

Balinese Calendar

BALI : ISLAND OF GOD

Gayatri

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP