we are people of Bali love peace for all kinds: Pohon adalah Penjelmaan Dewata

Saturday, November 26, 2011

Pohon adalah Penjelmaan Dewata

Om Swastiastu, ini adalah ulasan kedua saya dari tulisan I Nym Miarta P tentang mitos-mitos tanaman upakara yang digunakan oleh orang Bali. Kali ini tulisan Pak Nyoman menyoroti tentang apa pandangan orang Hindu Bali sendiri terhadap Pohon-Pohon yang diberikan sesaji itu.

Jika bagi bukan orang Hindu Bali, menyembah Pohon tentu saja menimbulkan pandangan miring tentang adanya praktek penyembahan berhala di Bali. Tapi konsep pikir dari orang Hindu Bali ini perlu diketahui oleh masyarakat luas agar bisa lebih dipahami untuk kebaikan bersama. Orang Hindu Bali mempunyai konsep bahwa apa yang disembah di depan sebuah pohon bukanlah penyembahan terhadap pohon tapi sebagai bentuk rasa bhakti dari orang Hindu Bali terhadap dewa-dewa dan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Konsep bahwa pohon adalah penjelmaan dari Tuhan membuat orang Hindu Bali tatkala berhadapan dengan sebuah Pohon yang akan disembahnya adalah sama dengan berhadapan dengan Tuhan dalam perwujudan pohon.
Dalam Kutara Purana Bangsul disebutkan bahwa sesuai titah Bhatara Siwa maka turunlah Sanghyang Tunggal yang memunculkan kayu piling yang sangat utama sehingga sering disebut sebagai widhining taru. Bhatara Guru menciptakan kayu cendana wangi. Bhatara Siwa menciptakan majegau. Bhatara Brahma menciptakan kayu naga sari. Sanghyang Sada Siwa menciptakan kayu padmasari. Bhatara Surya menciptakan cempaka kuning. Sanghyang Wulan menciptakan cempaka putih.Bhatara Indra menciptakan kayu suren. Bhatara Bayu menciptakan pohon waru. Iswara menciptakan gentawas. Bhatara Kala menciptakan kayu kala-kali seperti klampuak, kelincung, kalijo, kelanggahan dan kliki.
Kutara Purana Bangsul menggambarkan dengan jelas bahwa pohon yang tumbuh di bumi ini adalah rahmat dari Tuhan. Karena itu tidak ada alasan apapun untuk mengatakan bahwa pohon itu adalah berhala atau materi tanpa makna atau merupakan jelmaan dari jin, generuwo dan sebagainya.

Di Bali, pohon yang diambil kayunya untuk bahan tempat pemujaan akan disucikan terlebih dahulu dengan menggunakan upacara seperti mlaspas dan pasupati. Hal ini dilakukan dengan konsep seperti memberikan cap baru kepada pohon tersebut. Bahwa dari biasanya sebagai pohon yang biasa sekarang naik tingkat menjadi pohon yang akan digunakan sebagai mediasi pemujaan ke Tuhan.

Pepohonan dan tumbuhan tidak saja digunakan dalam kaitannya dengan bidang agama Hindu saja. Tetapi tentunya sebagai life support. Karena itu merawat pohon dan tumbuhan adalah salah satu bentuk usaha merawat kehidupan ini sendiri juga.

0 comments:

Balinese Calendar

BALI : ISLAND OF GOD

Gayatri

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP